JANGAN SALAH PILIH TEMAN
“Hai orang-orang yang beriman
bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar”. (QS. At
Taubah :119)
Manusia
adalah makhlus sosial yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri, tapi dia
hidup secara bersama atau bermasyarakat. Mengapa demikian, karena manusia tidak
akan bisa memenuhi kebutuhan dan urusanya sendiri, sehebat dan setangguh apapun
manusia, pasti memerlukan uluran bantuan orang lain. Ketika manusia sakit, dia
membutuhkan dokter untuk membantu mengobatinya, ketika manusia ingin belajar,
dia membutuhkan seorang pembimbing (guru) untuk mengajarinya, dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu, interaksi (bergaul) sesama manusia sangat diperlukan agar
terjalin hubungan yang harmonis diantara mereka, sekalipun demikian aspek
bergaul yaitu memilih teman benar-benar harus diperhatikan, karena sekali salah
dalam menentukan pilihan, maka akibatnya pun akan fatal.
Islam
sebagai agama yang sempurna dan menyeluruh telah mengatur bagaimana adab-adab
serta batasan-batasan dalam pergaulan. Pergaulan sangat mempengaruhi kehidupan
seseorang. Dampak buruk akan menimpa seseorang akibat bergaul dengan
teman-teman yang berprilaku buruk, sebaliknya manfaat yang besar akan
didapatkan dengan bergaul dengan teman yang memiliki perangai baik. Rasululah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Telah menceritakan kepadaku Mūsa
bin Ismail, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid, telah menceritakan
kepada kami Abû Burdah bin Abdullah dia berkata : Aku mendengar Abû Burdah bin
Abi Mûsa dari ayahnya ra berkata, Rasulullah saw bersabda :Permisalan teman
yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang
pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau
engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap
mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya)
mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya
yang tak sedap.” (HR. Bukhari )
Hadist
ini juga diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihnya (4/2026), terdapat
pula dalam Shahih Ibnu Hibban (2/320) dan terdapat dalam kitab Kanzul amal fî
sunan al-Aqwal wa al-Af’al (9/44). Mengenai makna hadis ini, Ibnu Hajar Al
Asqalani mengatakan : “Hadits ini menunjukkan larangan berteman dengan
orang-orang yang dapat merusak agama maupun dunia kita. Hadits ini juga
mendorong seseorang agar bergaul dengan orang-orang yang dapat memberikan
manfaat dalam agama dan dunia.”( Fathul Bāri 4/324). Abu Hatim ar-Raziy juga
berkomentar, bahwa hadis ini adalah dalil untuk memilih teman yang baik dalam
hal yang berkaitan dengan agama. Menurut Imam An-Nawawiy Hadits ini juga
menunjukkan keutamaan bergaul dengan teman shalih dan orang baik yang memiliki
akhlak yang mulia, sikap wara’, dan adab. Sekaligus juga terdapat larangan
bergaul dengan orang yang buruk, ahli bid’ah, dan orang-orang yang mempunyai
sikap tercela lainnya.” Dari makna hadis dan komentar para ulama’ diatas, kita
bisa mengambil kesimpulan bahwa Islam sangat menganjurkan kita untuk selektif
dalam memilih teman bergaul dan lebih menekankan untuk memilih teman yang
memberikan dampak positif dan manfaat bagi agama maupun dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar