Rabu, 25 Desember 2013



JANGAN SALAH  PILIH  TEMAN

“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar”. (QS. At Taubah :119)

Manusia adalah makhlus sosial yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri, tapi dia hidup secara bersama atau bermasyarakat. Mengapa demikian, karena manusia tidak akan bisa memenuhi kebutuhan dan urusanya sendiri, sehebat dan setangguh apapun manusia, pasti memerlukan uluran bantuan orang lain. Ketika manusia sakit, dia membutuhkan dokter untuk membantu mengobatinya, ketika manusia ingin belajar, dia membutuhkan seorang pembimbing (guru) untuk mengajarinya, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, interaksi (bergaul) sesama manusia sangat diperlukan agar terjalin hubungan yang harmonis diantara mereka, sekalipun demikian aspek bergaul yaitu memilih teman benar-benar harus diperhatikan, karena sekali salah dalam menentukan pilihan, maka akibatnya pun akan fatal.
Islam sebagai agama yang sempurna dan menyeluruh telah mengatur bagaimana adab-adab serta batasan-batasan dalam pergaulan. Pergaulan sangat mempengaruhi kehidupan seseorang. Dampak buruk akan menimpa seseorang akibat bergaul dengan teman-teman yang berprilaku buruk, sebaliknya manfaat yang besar akan didapatkan dengan bergaul dengan teman yang memiliki perangai baik. Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Telah menceritakan kepadaku Mūsa bin Ismail, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid, telah menceritakan kepada kami Abû Burdah bin Abdullah dia berkata : Aku mendengar Abû Burdah bin Abi Mûsa dari ayahnya ra berkata, Rasulullah saw bersabda :Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari )
Hadist ini juga diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihnya (4/2026), terdapat pula dalam Shahih Ibnu Hibban (2/320) dan terdapat dalam kitab Kanzul amal fî sunan al-Aqwal wa al-Af’al (9/44). Mengenai makna hadis ini, Ibnu Hajar Al Asqalani mengatakan : “Hadits ini menunjukkan larangan berteman dengan orang-orang yang dapat merusak agama maupun dunia kita. Hadits ini juga mendorong seseorang agar bergaul dengan orang-orang yang dapat memberikan manfaat dalam agama dan dunia.”( Fathul Bāri 4/324). Abu Hatim ar-Raziy juga berkomentar, bahwa hadis ini adalah dalil untuk memilih teman yang baik dalam hal yang berkaitan dengan agama. Menurut Imam An-Nawawiy Hadits ini juga menunjukkan keutamaan bergaul dengan teman shalih dan orang baik yang memiliki akhlak yang mulia, sikap wara’, dan adab. Sekaligus juga terdapat larangan bergaul dengan orang yang buruk, ahli bid’ah, dan orang-orang yang mempunyai sikap tercela lainnya.” Dari makna hadis dan komentar para ulama’ diatas, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Islam sangat menganjurkan kita untuk selektif dalam memilih teman bergaul dan lebih menekankan untuk memilih teman yang memberikan dampak positif dan manfaat bagi agama maupun dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar